Hari-hari pertama di awal tahun ini dihabiskan dengan sangat sukacita dan heavenly bersama my favorite mammals in the world (read: my whole family) di rumah tercinta dan sesekali family time yang simpel tapi seru kayak jalan-jalan ke pantai atau makan di luar, selain itu juga bisa meet up sama teman-teman SMP dan ngobrol-ngobrol cantik, trus juga sempet-sempetin ke dokter gigi, hasil iseng-mau-sok-check-up yang akhirnya membuat saya harus menghabiskan pagi sampai siang di dokter gigi selama 2 hari berturut-turut untuk di scaling plus membuahkan dua tambalan di geraham bawah. Selain dokter gigi, sempet juga mampir ke salon langganan jaman SMA. Bedanya, kalo dulu nyalonnya rame bareng temen-temen dan seringnya masih pake seragam karena baru pulang, kemarin kesana sendirian dan udah tambah tua, seragam SMA pun udah entah dimana rimbanya.
Tapi, ibarat tattoo, semua ke-surga-an itu hanyalah temporary. Pada akhirnya harus balik lagi ke Jakarta dan menjalani hari-hari tanpa sarapan (karena seringnya males gerak dari kasur) dan perkuliahan-perkuliahan terakhir di malam hari. Nih waktu nulis post ini, saya udah resmi (insyaAllah) ga bakal ada perkuliahan lagi sampe dapet gelar sarjana S1. Sekarang sih belum terasa apa-apa, tunggu aja beberapa minggu atau beberapa bulan dari hari post ini di-publish, pasti udah sadar dan kangen berat sama masa-masa kuliah plus dengerin dosen komat-kamit di depan kelas. Kalo kegiatan perkuliahan udah selesai, berarti tinggal nunggu UAS terakhir dan selesaiin revisi laporan magang. Setelah itu, mulai hubungin dosen pembimbing dan bikin proposal skripsi. Life is using super-jet machine, it flies really really fast.
Perkuliahan terakhir udah selesai di hari Rabu malam (09/01) kemarin, dan di hari itu juga, saya pagi-pagi udah rapih dan siap menembus Jakarta yang lagi hujan rintik-rintik bersama sang abang ojek langganan. Kenapa berangkat pagi-pagi? Alasannya adalah, karena hari itu ada interview magang (lagi), kali ini di salah satu perusahaan consumer goods terbesar di Indonesia. Bukan pertama kalinya dipanggil interview disini karena ini kali kedua, interview sebelumnya tidak membuahkanhasil panggilan dan memang belum pernah diceritakan disini. However, then, maybe I should thank God because second chance does exsist. Singkat cerita, saya menangkap sinyal-sinyal positif saat di interview dan memang Alhamdulillah, beberapa hari kemudian ada pesan yang auranya menyenangkan mampir di inbox email saya.
Jadi, mulai beberapa hari kedepan sampai bulan April, ga bisa lagi yang namanya tidur gegoleran sampe siang dan do nothing, karena hari-hari itu bakal diisi sama rutinitas magang dan menyusun skripsi, eh salah, maksudnya menyusun skripsi dan magang (karena skripsi adalah prioritas dan harga mati! hahaha). Sampai bulan April, saya juga ga harus datang ke Goethe Institut untuk les bahasa Jerman karena saya memutuskan untuk postpone selama satu kuartal. Ceritanya sih mau lebih fokus urus skripsi dan mengulang materi bahasa Jerman dari awal, semoga bener-bener bisa fokus dan membagi waktu, plus materi bahasa Jermannya beneran bisa dipelajari ulang, bukannya justru makin bodor dan lupa sama kosakata & Grammatik.
It feels like a warm breeze in wintertime, for me, whatever God planned, this is such a good start to begin the new year, couldn't ask God for better life-scenario. :)
Perkuliahan terakhir udah selesai di hari Rabu malam (09/01) kemarin, dan di hari itu juga, saya pagi-pagi udah rapih dan siap menembus Jakarta yang lagi hujan rintik-rintik bersama sang abang ojek langganan. Kenapa berangkat pagi-pagi? Alasannya adalah, karena hari itu ada interview magang (lagi), kali ini di salah satu perusahaan consumer goods terbesar di Indonesia. Bukan pertama kalinya dipanggil interview disini karena ini kali kedua, interview sebelumnya tidak membuahkan
Jadi, mulai beberapa hari kedepan sampai bulan April, ga bisa lagi yang namanya tidur gegoleran sampe siang dan do nothing, karena hari-hari itu bakal diisi sama rutinitas magang dan menyusun skripsi, eh salah, maksudnya menyusun skripsi dan magang (karena skripsi adalah prioritas dan harga mati! hahaha). Sampai bulan April, saya juga ga harus datang ke Goethe Institut untuk les bahasa Jerman karena saya memutuskan untuk postpone selama satu kuartal. Ceritanya sih mau lebih fokus urus skripsi dan mengulang materi bahasa Jerman dari awal, semoga bener-bener bisa fokus dan membagi waktu, plus materi bahasa Jermannya beneran bisa dipelajari ulang, bukannya justru makin bodor dan lupa sama kosakata & Grammatik.
It feels like a warm breeze in wintertime, for me, whatever God planned, this is such a good start to begin the new year, couldn't ask God for better life-scenario. :)
No comments:
Post a Comment