Tuesday 20 November 2012

Hari Ini

Hari ini saya membaca banyak sekali komentar dan opini yang sangat beragam seputar berita Gaza, Palestina. Sebagian besar mengecam keras perlakuan Israel terhadap Palestina, sebagian mendukung Israel, sebagian lagi mempunyai salah satu dari dua opini tersebut namun merasa tidak perlu membicarakan dan memulai perdebatan lewat media sosial karena menurut mereka itu tidak relevan dan sia-sia.

Sebagian ada yang menulis opininya di website atau akun sosialnya masing-masing (mungkin seperti yang sedang saya lakukan sekarang) dengan versi dan pemahamannya masing-masing. Tentu saja, setelah tulisan tersebut di publish, pada akhirnya memunculkan opini-opini baru dari para pembacanya, sebagian setuju dengan apa yang ditulis, sebagian sangat bertentangan dan melontarkan komentar-komentar pedas.

Tujuan saya menulis tulisan ini bukan karena saya juga ingin ikut melontarkan komentar saya tentang Palestina dan Israel. I just want to write on my own blog, for my own reminder, that people in this world really see problems from various perspectives, and I often get confused after reading so many different opinions sampai-sampai saya jadi blur di sisi mana sebenarnya saya berdiri dan pendapat apa yang saya punya untuk masalah-masalah yang saya baca tersebut.


Hari ini, setelah membaca banyak komentar berbeda-beda dari banyak orang yang berbeda-beda juga (I even read Jewish boy opinion, and yes he supports Israel againsts Hamas), saya menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang menurut saya penting untuk dimiliki/dilakukan sebelum akhirnya kita tiba kepada satu kesimpulan/komentar tentang suatu kejadian.

Pertama, banyak orang yang berpendapat tidak karena dia paham akan suatu permasalahan, namun lebih banyak karena termakan provokasi dari  pihak lain, dan Media merupakan salah satu pihak yang memiliki andil besar dalam pembentukan opini yang terjadi di masyarakat. Kesimpulan yang saya ambil, sebaiknya jangan menelan mentah-mentah apa yang disampaikan oleh media, karena sering kali media menyampaikan hal yang belum tentu sesuai dengan kejadian sebenarnya, dan ditambah juga dengan berbagai kepentingan dari pihak-pihak besar yang menunggangi media tersebut. Dengan media, akan sangat mudah untuk memprovokasi dan membuat masyarakat percaya akan suatu isu, yang belum tentu benar adanya. Karenanya, kemampuan untuk memilah dan memilih juga dibutuhkan setelah membaca, mendengar, menonton, atau mendapatkan suatu berita.

Kedua, it's okay to express your thoughts or opinion on your public accounts, but you also have to bear  the consequences. Hari ini, banyak yang saya lihat justru jadi beradu argumen dan debat kusir karena perbedaan perspektif yang dimiliki satu sama lain. Is it really necessary? Berdebat memang lumrah terjadi, tapi kalau ga berujung dan cuma untuk menjatuhkan satu sama lain, saya lebih pilih untuk diam. Apalagi kalau udah berdebat tentang agama, sampai botak juga ga bakal ada ujungnya. Kalo saya sih, Lakum Diinukum wa Liya Diin, bagimu agamamu bagiku agamaku. Karena dari dasarnya memang sudah berbeda, untuk apa memulai perdebatan? :)

Ketiga, apapun pendapat kita, jangan lupa disejajarkan dengan aksi. Jadi jatuhnya ga omdo alias omong doang. Kebanyakan dari kita (termasuk saya juga) merupakan orang-orang yang mudah terprovokasi, tersinggung, dan panas hanya karena suatu opini atau komentar yang beda dikit dari opininya sendiri. Yang begini lah ya yang harus kita (saya juga) coba kurang-kurangin, jangan cepet panas dan jangan cuma berkoar-koar dan heboh di tulisan atau omongan, tapi minim aksi dan perlakuan nyata.

Okay, enough for today random thoughts, once again, I wrote this for my own reminder, feel free if you have different thoughts. :)

No comments: